Kuala Lumpur, Malaysia (Hari ke 1)

Numpang share ya...

Daftar Tempat Wisata yang dikunjungi di hari pertama :

• Central Market (Pasar Seni)
• Katsuri Walk
• Petaling Street (China Town)
• Cocoa Boutique
• Petronas Twin Tower
• KLCC

Sesampainya di bandara LCCT, kami berhenti di counter penjual kartu sim untuk HP. Ada 3 produk yang dijual di sana yaitu Tune Talk, Digi dan satunya saya lupa namanya. Salah satu kartu SIM yang paling banyak diserbu pengunjung di sana adalah Tune Talk. Harga kartu sim yang bisa dipakai untuk internet ini adalah RM 30. Dengan harga segitu, anda sudah mendapat quota 50 Mb / hari selama 7 hari.

Setelah itu, kami ke loket di dekat pintu keluar untuk membeli tiket bus Aerobus menuju KL Sentral. Sebenarnya ada 2 bus yang yang bisa digunakan untuk menuju ke KL Sentral yaitu Skybus dan Aerobus. Tapi saat saya membeli, cuma loket Aerobus saja yang buka, jadi kami pun membeli tiket Aerobus. Harga tiket Aerobus untuk dewasa adalah sebesar RM 8 (One way) / RM 14 (Round way) sedangkan untuk anak anak harga tiketnya adalah RM 4 (One Way) / RM 8 (Round Way). Dan tiket bus ke Genting yang dulu bisa dibeli di sini juga tutup. Aerobus ini sendiri jadwal berangkatnya adalah setiap 1/2 jam sekali, di mana berangkat paling pagi dari KL Sentral jam 02:45 pagi sampai dengan 23:30 malam. Sedangkan yang berangkat dari LCCT paling pagi jam 04:30 pagi sampai dengan jam 03:00 pagi

Waktu keluar ke bagian luar bandara LCCT, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Karena tidak ada banyak pilihan makanan vegetarian di LCCT, kami akhirnya mampir ke Marrybrown, sebuah resto fastfood semacam McDonalds yang ada persis di depan McDonalds.

Menu Vegetarian yang ada di sini adalah Veggie Delight (Burger berisi kentang). Harganya RM 5.50 per pcs. Rasanya lumayan dan lumayan mengenyangkan.

Sebenarnya selain Marrybrown, ada resto vegetarian lain di bandara LCCT ini, yang namanya Passage Thru India. Kalau anda para vegetarian yang suka dengan masakan India mungkin bisa makan di tempat ini. Tapi karena saya bukan termasuk orang yang suka masakan India, akhirnya saya memutuskan untuk makan di Marrybrown.

Setelah makan, kami pun segera menuju ke titik pemberangkatan Aerobus untuk menuju KL Sentral. Aerobus berwarna kuning. Sementara bus satunya yaitu Skybus berwarna merah.

Setelah menempuh sekitar 1 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di KL Sentral. Kami pun langsung menuju Hotel New Winner, tempat kami menginap. Jarak hotel kami dengan perhentian bus sekitar 500 m. Mengapa kami memutuskan untuk menginap di sekitar KL Sentral adalah karena akses transportasinya yang sangat mudah untuk pergi ke berbagai tempat. Karena bisa dibilang KL Sentral ini semacam pusatnya transportasi. Hampir semua line LRT, Monorail, Komuter, dan Kereta melewati KL Sentral. Bis dari Bandara pun juga berhenti di KL sentral. Untuk menuju Genting pun, salah satu stasiun bisnya juga ada di KL Sentral. Hotel tempat kami menginap, Hotel New Winner ini sendiri termasuk sangat murah. Biaya menginap semalam untuk 2 orang hanyalah Rp. 250.000 (termasuk pajak). Dan untuk ukuran hotel dengan tarif semurah ini, kamarnya cukup bersih dan bagus.

Setelah istirahat sebentar, kami pun tidak banyak membuang waktu dan langsung menuju ke tempat wisata pertama kita yaitu Central Market. Kami menggunakan LRT Kelana Jaya untuk menuju ke Central Market. Lokasi stasiun LRT Kelana Jaya sendiri di KL Sentral adalah tepat di atas tempat perhentian bis Skybus dan Aerobus. Kita tinggal naik escalator dan mencari signboard LRT Kelana Jaya berwarna ungu.

Sistem Transportasi di Kuala Lumpur bisa dibilang lumayan maju. Selain adanya LRT, KTM Komuter dan Monorail (ketiganya ini mirip seperti MRT, tapi dikelola oleh perusahaan yang berbeda), ada juga bis-bis umum (Rapid KL dan Go KL) yang bisa kita gunakan untuk pergi ke berbagai destinasi wisata yang kita mau. Kalau dibandingkan dengan di Indonesia, negara kita bisa dibilang jauh tertinggal untuk urusan transportasi ini. Selama 2 kali ke KL, terus terang saya hampir tidak pernah menggunakan taksi. Ini dikarenakan memang agak sulit melakukan tawar menawar dengan taksi KL bila kita adalah turis. Jadi saran saya gunakanlah transportasi umum seperti LRT, Monorail ataupun bis umum untuk bepergian, kecuali anda termasuk tipe traveler manja yang malas berjalan kaki atau memang sengaja mau menghambur-hamburkan uang saat traveling. Bagi yang butuh peta LRT, Monorail dan KTM Komuter Kuala Lumpur bisa download di halaman ini.

Central Market (Pasar Seni)

Cara ke Central Market : Gunakan LRT Kelana Jaya Line dan turun di stasiun Pasar Seni. Setelah sampai di stasiun Pasar Seni, ikuti saja papan yang menunjukkan panah ke arah Central Market (Jangan ambil jalan yang menyebrangi sungai). Setelah turun ke bagian paling bawah dari stasiun LRT melalui tangga, ikuti saja jalan yang ada. Seharusnya anda sudah bisa melihat tulisan bangunan berwarna biru muda bertuliskan Central Market dari kejauhan.  Seberangi jalan yang ada jalan layang di atasnya dan anda akan sampai di Central Market.

Ada banyak barang unik yang dijual di sini. Tapi sesuai namanya, yang dijual di sini kebanyakan adalah barang-barang kesenian. Tapi selain barang-barang kesenian, di sini juga dijual coklat, boneka, tas, aneka oleh-oleh, pernak-pernik, dan lain sebagainya. Jika berbelanja di sini, usahakan untuk menawar dahulu. Anda bisa mendapat barang dengan harga lebih murah jika anda bisa menawar.

Dari Central Market, kami menyusuri jalan melalui Katsuri Walk (Jl. Hang Katsuri). Letak jalan ini persis berada di samping Central Market. Katsuri Walk ini adalah jalan di mana kiri kanannya ada yang menjual barang-barang. Jalan ini mirip seperti Petaling Street, tapi skalanya lebih kecil dan pendek.

Setelah menyusuri Katsuri Walk, kami akhirnya sampai di Petaling Street yang populer disebut sebagai China Townnya Kuala Lumpur.

Petaling Street

Cara ke Petaling Street : Gunakan LRT Kelana Jaya Line dan turun di stasiun Pasar Seni. Selain itu anda juga bisa menggunakan bis Go KL dan berhenti di perhentian bis Petaling Street.

Secara garis besar, Petaling Street ini mirip dengan China Town Heritage Center-nya Singapore. Ada banyak jenis produk yang dijual seperti barang-barang bermerk tapi KW, gantungan kunci, aksesoris, baju, tas, sepatu, mainan, sampai dengan makanan makanan seperti kenari, buah, dan lain sebagainya.

Karena hari sudah cukup siang, Kami pun memutuskan untuk makan siang di Petaling Street. Ada 1 counter yang khusus menjual makanan vegetarian di sebuah food court di Petaling Street.

Sistem mengambil makanannya pun prasmanan (ambil sendiri). Harganya cukup terjangkau. Sekitar RM 5 untuk nasi dengan 3 lauk berbeda.

Setelah kenyang dan puas melihat lihat di Petaling Street, kami pun kembali ke hotel terlebih dahulu untuk istirahat sebentar. Setelah beristirahat selama 40 menit, kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke tujuan kami selanjutnya.

Perjalanan kami selanjutnya adalah Cocoa Boutique yang merupakan istana coklat yang biasanya selalu menjadi tempat wajib dikunjungi bagi para wisatawan.

Cocoa Boutique

Cara ke Cocoa Boutiqe : Gunakan Monorail dan turun di Bukit Nanas. Ikuti tangga ke bawah dan jalanlah ke Jl. Ampang. Susuri jalan Ampang, sampai anda menemukan MaTiC (Malaysia Tourism Centre). Di dalam MaTiC, anda akan menemukan Cocoa Boutique.

Cocoa Boutique menurut saya tidaklah terlalu spesial. Harga coklatnya pun relatif mahal. Tapi melihat-lihat di toko ini kita bisa mencicipi coklat yang diberikan oleh petugas toko. Tapi karena terlalu mahalnya harga coklat yang dijual, saya pun tidak berminat untuk membeli. Kami tidak menghabiskan banyak waktu di toko ini dan langsung melanjutkan perjalanan kami ke KLCC untuk melihat bangunan yang paling luar biasa di Malaysia yaitu Petronas Twin Tower.

Petronas Twin Tower

Cara ke Petronas Twin Tower : Anda bisa menggunakan LRT Kelana Jaya line dan turun di KLCC station. Di sana anda akan langsung keluar di dalam mal KLCC di dalam menara kembar Petronas. Bila anda ingin mengambil foto di depan Petronas Twin Tower, maka anda bisa keluar dari mall. Di depan menara tersebut ada sebuah area dengan air mancur yang biasa digunakan sebagai tempat berfoto dengan background Menara Kembar Petronas.

Karena keasyikan berfoto foto di sana, tidak terasa hari sudah mulai gelap. Sedikit berbeda dengan di Indonesia, langit baru gelap saat jam menunjukkan pukul 8 malam. Setelah puas berfoto foto, kami masuk ke KLCC untuk sekedar melihat lihat. Barang barang yang dijual di mall ini semuanya branded. Bila anda penyuka barang mewah, tentu akan cocok jika bisa jalan jalan di mall ini. Karena tidak tertarik untuk membeli, kami pun hanya jalan jalan sebentar. Kami pun sempat melihat ke bagian belakang menara Petronas di mana ada air mancur beraneka warna yang menyembur bergantian.

Malamnya kami makan di food court KLCC yang ada di lantai 2. Di situ ada counter vegetarian bernama Simple Life Healthy Vegetarian. Dulu waktu pertama kali saya ke KLCC saya makan Spaghetti Vegetarian juga di food court KLCC (tapi bukan di Simple Life). Kali ini Saya makan Seaweed Fried Rice seharga RM 11.90. Walaupun harganya lumayan mahal, tapi rasanya ternyata sedikit hambar. Keluarga saya yang memesan menu lain pun ternyata juga mengucapkan hal yang sama. Yang mungkin agak lumayan adalah Nasi Goreng Tom yum yang dipesan adik saya. Paling tidak rasa nasinya lumayan terasa.

Rincian Biaya yang dikeluarkan sebelum berangkat ke Malaysia :

Tiket Pesawat Airasia PP : Rp. 500.000
Airport Tax di Bandara Juanda : Rp. 150.000
Hotel New Winner (4 hari) : Rp. 500.000

Total : Rp. 1.150.000

Rincian Biaya per orang Hari Pertama :
Tiket Bus LCCT – KL Sentral RM 14
Veggie Delight RM 5.5
Tiket LRT KL Sentral – Pasar Seni RM 1
Aqua Botol RM 1.3
Tiket LRT Pasar Seni – KL Sentral RM 1
Aqua Botol RM 1.2
Makan Siang di Petaling Street RM 4
Tiket Tun Sambattan – Bukit Nanas RM 1.2
Tiket KLCC – KL Sentral RM 1.3
Aqua Botol RM 1.2
Makan Malam di Simple Life KLCC 11.9

Total : RM 43.6 (Rp. 167.000)